Sekelompok staf dari sebuah perusahaan di Inggris menemukan performa kerja yang lebih baik dengan bekerja tanpa mengenakan busana apa pun. Para karyawan di perusahaan pemasaran dan desain, onebestway, di New Castle, bekerja tanpa sehelai benang pun yang melekat di tubuh mereka atas permintaan bos mereka yang berpendapat bahwa langkah itu dapat meningkatkan bisnis.
Perusahaan yang terancam bangkrut ini telah memecat 6 karyawannya sejak bermulanya krisis keuangan. Untuk mengatasi masalah ini, seorang psikolog David Taylor diminta pendapatnya guna meningkatkan semangat kerja tim di perusahaan itu.
Hasilnya adalah Naked Friday atau acara yang diadakan sehari penuh pada hari yang ditentukan saat karyawan bekerja tanpa mengenakan busana apa pun. Kegiatan ini ternyata mendongkrak semangat kerja tim dan meningkatkan pendapatan perusahaan.
Front-of-house Manager Sam Jackson menjelaskan ke The Sun, "Ide ini memang brilian. Setelah kami saling berpandangan sambil telanjang, kami tidak menemukan lagi pembatas hubungan antara satu dengan lainnya."
"Kami tidak tertekan (dengan kegiatan ini). Apabila kami ingin mengenakan pakaian atau celana dalam, kami bisa saja melakukannya. Namun, saya menyukai tubuh saya dan saya tak merasa malu," jelas perempuan berusia 23 tahun itu.
Sepekan sebelum diadakannya acara ini, para karyawan dimotivasi untuk memfotokopi bagian tubuh mereka agar mereka merasa lebih percaya diri.
"Perlu waktu seminggu bagi David untuk membangun keberanian kami. Pertama kali melakukannya sangat membuat diriku cemas, tetapi begitu saya menjalaninya di kantor, saya benar-benar merasa nyaman," ungkap Sam.
"Kami menjadi lebih terbuka dari sebelumnya dalam bercengkerama. Performa perusahaan juga meningkat drastis," jelas Sam.
Sementara Direktur Pelaksana Mike Owen (40) mempunyai pendapat tersendiri mengenai kegiatan bertelanjang di kantor itu. "Kami bisa jadi berani atau gila. Tetapi saya ingin menyampaikan ke setiap orang bahwa mereka tidak harus melakukannya—hanya apabila keputusan itu merupakan keputusan yang tepat."
"Sebagai perusahaan kreatif, kami mengajak klien kami untuk berani dan ini adalah cara menghadirkan keberanian pada diri kami," ujar Mike Owen.
sumber - Kompas
Perusahaan yang terancam bangkrut ini telah memecat 6 karyawannya sejak bermulanya krisis keuangan. Untuk mengatasi masalah ini, seorang psikolog David Taylor diminta pendapatnya guna meningkatkan semangat kerja tim di perusahaan itu.
Hasilnya adalah Naked Friday atau acara yang diadakan sehari penuh pada hari yang ditentukan saat karyawan bekerja tanpa mengenakan busana apa pun. Kegiatan ini ternyata mendongkrak semangat kerja tim dan meningkatkan pendapatan perusahaan.
Front-of-house Manager Sam Jackson menjelaskan ke The Sun, "Ide ini memang brilian. Setelah kami saling berpandangan sambil telanjang, kami tidak menemukan lagi pembatas hubungan antara satu dengan lainnya."
"Kami tidak tertekan (dengan kegiatan ini). Apabila kami ingin mengenakan pakaian atau celana dalam, kami bisa saja melakukannya. Namun, saya menyukai tubuh saya dan saya tak merasa malu," jelas perempuan berusia 23 tahun itu.
Sepekan sebelum diadakannya acara ini, para karyawan dimotivasi untuk memfotokopi bagian tubuh mereka agar mereka merasa lebih percaya diri.
"Perlu waktu seminggu bagi David untuk membangun keberanian kami. Pertama kali melakukannya sangat membuat diriku cemas, tetapi begitu saya menjalaninya di kantor, saya benar-benar merasa nyaman," ungkap Sam.
"Kami menjadi lebih terbuka dari sebelumnya dalam bercengkerama. Performa perusahaan juga meningkat drastis," jelas Sam.
Sementara Direktur Pelaksana Mike Owen (40) mempunyai pendapat tersendiri mengenai kegiatan bertelanjang di kantor itu. "Kami bisa jadi berani atau gila. Tetapi saya ingin menyampaikan ke setiap orang bahwa mereka tidak harus melakukannya—hanya apabila keputusan itu merupakan keputusan yang tepat."
"Sebagai perusahaan kreatif, kami mengajak klien kami untuk berani dan ini adalah cara menghadirkan keberanian pada diri kami," ujar Mike Owen.
sumber - Kompas